Jum'at yang berkesan "hiikss"

Selamat pagiii gengsss :D :D

Padahal udah niat ngga blogging untuk beberapa minggu/bulan kedepan. Dikarenakan saya harus mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai ujian.. yaa ujian..sekali lagi UJIAN.

Tapiii.. karena kejadian di sekolah kemarin sungguh-sungguh luar biasa. Dan sayang banget untuk dilewatkan. Maka saya ingin berbagi sedikit cerita kepada pembaca-pembaca setia Pinky Blog ini :D

*formal banget ah, ngga seru :v *

Oke, kawan-kawan. Jadi begini ceritanyaa

Dalam minggu ini, kami yang kelas XII disibukkan oleh ujian praktek, mulai dari bidang studi penjas, fisika, hmm apalagi yaa? Intinya beberapa matapelajaran sudah di ujian praktekkan.

Termasuk kemaren, kami ujian praktek Bahasa indonesia yaitu pidato.

Paginya, kami piket lingkungan, setelah itu rohis, setelah itu, ngambil sapu yang ditinggalin begitu aja setelah rohis, setelah itu kembali ke kelas membawa si sapu, setelah itu, setelah itu, setelah itu *aih apaan deh* setelah mengambil sapu kami kembali ke kelas. Saat jam pertama di mulai, aku dan teman-teman sekelas disibukkan dengan komat-kamit baca mantra menghapal naskah pidato masing-masing. Kemudian, Ibu guru yang mengajar pada matapelajaran Bahasa Indonesia meminta salah satu dari kami untuk maju duluan. Yaa meskipun udah bertahun-tahun sekelas, tetep aja kadang rasa malu saat tampil itu masih ada.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya salah satu temenku ada yang maju. Sebut saja namanya mawar Laras. Selang beberapa menit Laras pun selesai berpidato. Dan terjadi lagi aksi menunggu, meskipun banyak yang bilang menunggu itu tidak enak. Tetapi kalau disekolah mah udah biasa nunggu kayak gini.

Aku sebenarnya mau banget pidato, tapi yaa itu tadi MALU.

“Risca ajalah” tiba-tiba teman sebangku ku nyeletuk.

“aih, apalah Rany nih. Nanti aja lah” protesku

“Buk, Risca buk” uwaah itu anak hobi banget loh bilang gitu. Setiap ada praktek untuk tampil kedepan kalau ngga aku yang pengen maju kedepan, pasti Rany yang nyuruh-nyuruh :D :D

“yaudah, Risca maju” titah Bu guru.

Akhirnya akupun pasrah, dan mulai berpidato.

Assalamu’alaikum wr.wb

****

****

Sekian pidato singkat dari saya, apalabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan.

Akhir kata, wassalamu’alaikum wr.wb

Nah, pas selesai pidato itu rasanya legaaaaah banget. Niatnya mau kembali ketempat duduk. Eeehh,, langsung ditahan sama bu guru.

“Risca, tunggu sebentar” ujar bu guru yang seketika menghentikan langkahku.

“Risca ini pendiam, tapi saat pidato bicaranya lajuu kali. Semua tanda baca ditabrak aja.”

Di huruf yang digaris miring itu, entah janjian atau emang kebetulan hampir seisi kelas memotong ucapan Ibu tersebut dengan nyerocos habis-habisan.

“mana pendiam Risca tuh Bu”

“iya bu, sama kami Risca ngga pendiam”

“Risca nakal, masa Ana dibilang masuk neraka bu.”

“risca..”

“risca...”

“blablablabla..”

Huaaaahh.. bener-bener yaa mereka. Saat itu aku perhatiin muka mereka satu-satu, ada yang ngomong sambil ketawa seneng, seneng bangeett *siaal*, ada yang senyum-senum gajelas, mungkin yang lagi senyum itu jika dibayangkan dikepala mereka ada awan-awan yang bertuliskan rasain kamu ka, kebongkar semuaaaa HAHAHAHA

“sudah-sudah, tak apa. Sebenarnya itu bagus. Tapi untuk metode hapalan. Kalau pidato, nanti pendengar kurang paham karena terlalu cepat. Udah, Risca boleh duduk” huaah syukurlah..

Setelah kembali ketempat duduk aku menoleh kebelakang, tempat duduknya Ana dan Caca. Karena mereka berdua kayaknya paling antusias banget pas bilang aku ngga pendiam :D :D

“aiih, aku di bully” hahahahaa dan mereka pun tertawa.hikss

Pengambilan nilai ujian praktek terus berlanjut.

Karena udah jam 9. Jadi pengambilan nilai disambung hari senin. Kulihat semuanya pada sibuk dengan urusan masing-masing. Aku pun menuju meja dibarisan no.3 yaitu meja heni dan sari. Entah bahas apa saat itu, aku pun lupa. :D :D sampai-sampai aku ngga sadar kalau guru kami udah didepan mejaku, yaa mau ngasih sepenggal kata sebelum pelajaran berakhir. Daaannn..

“Riscaaa, duduk dulu” panggil guruku seraya menggeleng heran.

Daann si jahil-jahil mulai berkoar,

“tuh kan buk, betul. Risca ngga pendiam doh buk”

“iyaa, liat aja tuu buk”

“hahahahahaa”

“hehe, iyaa buk” sahutku kembali duduk.

“ngapa ka?” tanya sahabatku peem. Ternyata dia ngga ngelihat.

“ngga ada peem, aku tadi cuma kebelakang” mau ngejelasin tapi segan karna guruku itu, masih berdiri disamping kami :v

Beteeee!!!

The end :D

Berkomentarlah sesuka hatiimuu wkwkwk~

aku mau lanjut belajar dulu yaw *ceileeh*

do’ain yaa, semoga segala macam bentuk ujian disekolah, baik ujian akhir sekoah, ujian praktek, ujian semester, maupun ujian nasional yang kami lewati diberi kemudahan serta memperoleh hasil yang membanggakan J dadah!!